Waspada! Cacar Monyet Terus Bertambah, Tercatat 59 Kasus Tersebar di Jakarta Hingga Agustus 2024

CAPITALNEWS.ID – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melaporkan adanya 59 kasus terkonfirmasi cacar monyet (Mpox) sejak 13 Oktober 2023 hingga 19 Agustus 2024.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Ani Ruspitawati mengungkapkan bahwa berdasarkan persebaran ditemukan 11 kasus Mpox sepanjang tahun 2024 dan tersebar di delapan kecamatan.

“Kasus-kasus tersebut ditemukan di wilayah Ciracas, Grogol Petamburan, Jatinegara, Kebon Jeruk, Matraman, Pasar Minggu, Tanah Abang dan Tanjung Priok,” jelas Ani dalam keterangannya, Senin (26/8/2024).

“Seluruh kasus ditemukan pada psien berusia antara 21 sampai 50 tahun,” imbuhnya.

Secara rinci, tercatat enam kasus pada Januari 2024, tiga kasus pada Februari 2024, kemudian masing-masing satu kasus pada Mei dan Juni ditemukan di luar Jakarta.

Kendati status pandemi cacar monyet telah dicabut oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada 5 Mei 2023, penyebaran penyakit ini di Indonesia khususnya di Jakarta tetap menjadi perhatian.

“Kewaspadaan dini terhadap penyakit Mpox tetap dilakukan untuk mencegah penyebaran lebih lanjut,” sebut Ani.

Pemprov DKI Jakarta terus menjalankan berbagai langkah terkait pencegahan dan penularan, meliputi promosi kesehatan, pelaporan penemuan kasus melalui rumah sakit dan Puskesmas, serta dilakukan studi kasus kontrol yang memberikan rekomendasi penanganan.

“Berdasarkan hasil studi, mengidentifikasi kelompok rentan penularan Mpox, yaitu laki-laki berusia 20-40 tahun yang bekerja di luar rumah, memiliki orientasi homoseksual dan biseksual serta pasien HIV atau IMS. Kelompok ini diprioritaskan dalam program edukasi dan promosi kesehatan terkait Mpox,” ungkap Ani.

Program vaksinasi Mpox yang dilaksanakan pada tahun 2023 lalu telah menjangkau 495 orang dari populasi kunci atau kelompok risiko tinggi.

“Hingga saat ini, sebanyak 430 orang telah menerima dosis dosis kedua, dan masih tersisa 42 vial vaksin yang siap digunakan sesuai kebutuhan,” kata Ani.

Kasus Mpox yang terjadi pada tahun 2022 dan 2023 menunjukkan gejala klinis berupa demam, sakit kepala, nyeri otot, sakit punggung, kelelahan tubuh disertai ruam atau lesi berupa lenting kecil keputihan dengan bagian tengah berwarna gelap.

“Dengan langkah-langkah yang terus dilakukan, diharapkan kasus Mpox di Jakarta dapat diminimalisasi dan masyarakat tetap waspada serta berperan aktif dalam upaya pencegahan penyebaran penyakit ini,” pungkas Ani.

(Red-01/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button