Tangguhkan Izin Impor, Pemerintah Akan Wajibkan Industri Serap Susu Peternak Lokal
CAPITALNEWS.ID – Pemerintah akan mewajibkan industri pengolahan susu menyerap susu dalam negeri. Hal ini sebagai respons terkait
keluhan peternak sapi perah tentang hasil produksi susu segar tak terserap industri lantaran lebih memilih menggunakan susu impor.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengatakan, pihaknya sudah mengusulkan kepada Menteri Sekretaris Negara untuk mengubah Perpres yang ada agar mewajibkan industri pengolahan susu untuk menyerap susu dari peternak sapi lokal.
“Regulasi yang berlaku saat ini akan diubah untuk mengatur seluruh industri wajib menyerap susu dalam negeri ” katanya dalam konferensi pers di kantor Kementerian Pertanian, dikutip Selasa (12/11/2024).
Menurut Amran, dengan adanya regulasi tersebut, diharapkan tak ada lagi kejadian susu hasil produksi peternak yang tidak bisa diserap industri. Dengan begitu, peternak juga akan lebih bergairah meningkatkan produksi susu dan menekan impor.
Dia menjelaskan, pada tahun 1997-1998, Indonesia hanya mengimpor 40 persen dari total kebutuhan susu. Namun, sekarang persentasenya mencapai 80 persen.
“Dulu tahun 1997-1998 ini adalah saran IMF dicabut tentang kewajiban untuk menyerap susu. Sekarang kita hidupkan kembali agar peternak kita bisa tumbuh, produksi dalam negeri bisa tumbuh,” ujarnya.
Amran menegaskan bahwa pihaknya akan mengawal langsung pelaksanaan regulasi ini. Bahkan, sebutnya, untuk sementara pihaknya juga menahan izin impor lima perusahaan pengolahan susu.
Hal itu, ujar Amran, untuk memastikan perusahaan tersebut memenuhi kewajiban menyerap produksi peternak. ”Saya yakin industri akan mematuhi kebijakan dari kami. Tapi jika mereka menolak, kami akan cabut izin impor mereka selamanya. Ini ketegasan kami dari pemerintah untuk melindungi peternak,” jelasnya.
Amran mengungkapkan, pihaknya juga akan berkolaborasi dengan industri pengolahan susu dan peternak untuk meningkatkan kualitas susu lokal sehingga secara kualitas setara dengan susu impor.
”Nanti dibuat road map agar meningkatkan daya tawar susu lokal,” pungkasnya.
Sebelumnya, sejumlah peternak sapi perah dan loper susu segar di Boyolali, Jateng melakukan aksi protes selama dua hari, pada Jumat dan Sabtu (8-9/11/2024).
Dalam aksinya, mereka membawa sejumlah kendaraan pikap yang mengangkut puluhan ton susu segar. Kemudian susu tersebut dibuang dan dipakai mandi di kawasan Monumen Susu Tumpah Boyolali.
(Red-01/*)