Satu WNI Meninggal Dunia Imbas Kerusuhan di Bangladesh

CAPITALNEWS.ID – Satu warga negara Indonesia (WNI) dilaporkan meninggal dunia dalam kebakaran di sebuah hotel berbintang lima di Jashore, Bangladesh, tatkala sedang terjadi kerusuhan.
Dalam keterangan resmi Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, korban yang diidentifikasi berinisial DU meninggal dunia akibat menghirup terlalu banyak asap ketika hotel tempatnya menginap terbakar pada Senin (5/8/2024).
“DU meninggal dunia akibat menghirup terlalu banyak asap karena hotel tempat almarhum menginap terbakar di tengah-tengah kerusuhan,” demikian pernyataan tertulis Kemlu RI, dikutip Selasa (6/8/2024).
Kemlu RI mengatakan, DU tiba di Bangladesh pada 1 Agustus untuk melakukan kunjungan bisnis.
Kemlu RI telah menghubungi keluarga DU di Indonesia untuk mengabarkan berita duka cita tersebut, dan akan memfasilitasi repatrasi jenazah korban.
Pernyataan Kemli RI itu kembali mengingatkan kepada warga Indonesia yang berada di Bangladesh untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengurangi kegiatan tidak penting di luar tempat tinggal, serta menghindari kerumunan massa dan lokasi-lokasi demonstrasi.
Mereka diminta untuk terus menjaga komunikasi dan selalu mengikuti langkah-langkah kontijensi yang ditetapkan oleh KBRI Dhaka.
Dalam kondisi darurat dan membutuhkan bantuan, WNI yang berada di Bangladesh bisa menghubungi KBRI Dhaka dengan nomor (+880) 1614444552 dan Direktorat Pelindungan WNI Kemlu di nomor (+62) 812 9007 0027.
Selain itu, Kemlu RI juga mengimbau kepada WNI yang memiliki rencana mengunjungi Bangladesh agar menunda perjalanan mereka hingga situasi dan kondisi keamanan membaik.
Diketahui, situasi di Bangladesh mencekam setelah mahasiswa memprotes kebijakan kuota pegawai negeri yang diterpkan pemerintah. Mahasiswa menilai sistem kuota diskriminatif dan menguntungkan pendukung Partai Liga Awami yang menjadi “rumah” bagi Perdana Menteri Sheikh Hasina Wazed.
Buntut dari demonstrasi itu, dilaporkan sedikitnya 73 orang tewas, termasuk 14 anggota polisi, dalam bentrokan antara aparat keamanan dan pengunjuk rasa di Dhaka dan kota-kota lain di Bangladesh.
Mahasiswa yang semakin memanas pun mendesak agar Perdana Menteri Sheikh Hasina Wazed mundur dari jabatannya. Desakan itu membuat Hasnia kabur ke India bersama saudara perempuannya setelah mengajukan surat pengunduran diri.
(Red-01/Dari Berbagai Sumber)