Lantik Tiga Ketua PTTUN, MA Tegaskan Pentingnya Integritas dalam Peradilan
CAPITALNEWS.ID – Mahkamah Agung (MA) Indonesia melantik tiga Ketua Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN) di Gedung MA, Jakarta, Senin (4/11/2024). Pelantikan ini dihadiri oleh Wakil Ketua MA Bidang Non Yudisial, Ketua Kamar MA, serta sejumlah pejabat tinggi lainnya.
Tiga nama yang dilantik sebagai Ketua PTTUN tersebut adalah:
- Mohamad Husein Rozarius, SH, MH, sebagai Ketua PTTUN Banjarmasin, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua PTTUN Banjarmasin.
- Nurman Sutrisno, SH, MH, sebagai Ketua PTTUN Surabaya, sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua PTTUN Medan.
- Dr. Disiplin F. Manao, SH, MH sebagai Ketua PTTUN Mataram, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua PTTUN Surabaya.
Dalam sambutannya, Ketua MA Prof. Dr. H. Sunarto, SH, MH, menekankan bahwa pelantikan ini bertujuan untuk memperkuat pengawasan dan pembinaan di lingkungan peradilan. Ia menyatakan bahwa para pejabat yang baru dilantik adalah figur-figur berkualitas yang memiliki kompetensi tinggi, dan diharapkan dapat menjadi teladan dalam menjalankan tugasnya sebagai pimpinan di tingkat banding.
“Sebagai pimpinan judex facti, mereka harus dapat menjadi role model. Fungsi kawal depan ini sangat penting untuk memastikan pengadilan tingkat pertama dan banding berjalan sesuai dengan prinsip keadilan,” ujar Sunarto.
Selain itu, Sunarto juga mengajak seluruh insan peradilan untuk meneguhkan kembali komitmen menjaga integritas. Ia menjelaskan bahwa integritas adalah kunci utama dalam menjalankan tugas sebagai hakim dan aparatur peradilan.
“Integritas yang tinggi akan mendorong terbentuknya pribadi yang tangguh dan berani menolak godaan, serta selalu berpegang pada nilai-nilai kebenaran dan keadilan,” lanjutnya.
Ketua MA menegaskan bahwa perilaku hakim yang jujur dan adil akan menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap putusan-putusan yang dihasilkan. Ia juga mengusulkan tiga pendekatan untuk menjaga integritas di lingkungan peradilan, yaitu melalui pendekatan spiritual, normatif, dan kultural.
Selain itu, Sunarto juga menyoroti pentingnya pemanfaatan teknologi informasi dalam peradilan. Di era Revolusi Industri 5.0, integrasi teknologi dengan keahlian manusia diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan responsivitas sistem peradilan. Meskipun menghadapi tantangan seperti keterbatasan anggaran dan sumber daya manusia, semangat untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pencari keadilan harus tetap dijaga.
Di akhir acara, Sunarto mengucapkan selamat bertugas kepada para pejabat yang baru dilantik dan berharap mereka dapat menjalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya. Ia juga berpesan kepada para istri pejabat yang baru dilantik agar dapat berperan aktif di Dharmayukti Karini dan mendukung suami mereka untuk terus menjaga integritas dalam lingkungan keluarga.
Pelantikan ini menandai langkah penting dalam upaya Mahkamah Agung untuk meningkatkan kualitas peradilan di Indonesia, dengan fokus pada integritas dan pemanfaatan teknologi untuk pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.
(Dom)