Komnas HAM Kecam Aksi OPM Tewaskan Pilot WN Selandia Baru
CAPITALNEWS.ID – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) RI mengecam aksi pembunuhan yang dilakukan OPM terhadap pilot dan penumpang helikopter milik PT Intan Angkasa Air Service.
Menurut informasi yang beredar, aksi pembunuhan terhadap Glen Malcolm Conning (50), pilot helikopter berkebangsaan Selandia Baru dan penumpang helikopter dilakukan di Landasan Bandara Alama, Distrik Alama Kabupaten Mimika, Papua Tengah pada Senin (5/8/2024).
“Komnas HAM mengecam aksi serangan terhadap pilot dan penumpang helikopter tersebut, dan serangan terhadap warga sipil lainnya, yang mencederai upaya untuk mewujudkan perdamaian di Papua,” kata Ketua Komnas HAM RI, Atnike Nova Sigiro kepada wartawan, dikutip Kamis (8/8/2024).
Oleh sebab itu, Komnas HAM mendesak dilakukannya penegakan hukum terhadap pelaku aksi serangan yang telah menyebabkan jatuhnya korban dan mengakibatkan hilangnya nyawa tersebut.
“Hak hidup, hak bebas dari rasa takut, dan hak atas perlakuan yang manusiawi adalah hak asasi yang harus dijamin dan dilindungi, dan menjadi tanggung jawab Negara,” ujar Atnike.
Komnas HAM juga meminta pemerintah untuk melakukan langkah-langkah perlindungan dan pemulihan bagi korban dan keluarga akibat aksi kekerasan tersebut.
“Komnas HAM meminta pemerintah dan aparat keamanan untuk memastikan keamanan warga sipil di Papua,” ucap Atnike.
Sebelumnya, Kepala Operasi Damai Cartenz 2024 Brigjen Pol. Faizal Ramadhani membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan organisasi OPM juga membakar Helikopter Jenis IWN, MD.500 ER PK di Distrik Alama, Kabupaten Mimika.
“Benar telah terjadi penyanderaan dan pembunuhan yang dilakukan oleh OPM terhadap Mr. Glen Malcolm Conning. Jenazah pilot Glen Malcolm Conning dievakuasi oleh Tim Satgas TNI dari Distrik Alama, Kabupaten Mimika ke RSUD Mimika,” kata Faizal, Selasa (6/8/2024).
Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol Bayu Suseno mengatakan, saat ini jenazah pilot Glen Malcolm Conning sudah berada di kamar bedah RSUD Timika untuk dilakukan visum.
Bayu menyampaikan, dari identifikasi jenazah secara fisik, pilot Glen mengalami luka tembak. Namun, belum diketahui luka tembak tersebut mengenai pada bagian mana.
“Perkenaan luka tembaknya pada bagian mana belum diketahui,” katanya.
Lebih lanjut Bayu mengatakan, saat dilakukan evakuasi, jenasah pilot Glen Malcolm berada di dalam kokpit helikopter dan tidak dalam kondisi terbakar.
“Yang terbakar hanya bagian belakang pada kursi belakang helikopter, sedangkan untuk kursi pada bagian kokpit tidak terbakar,” ujarnya.
(Red-01/*)