Warga Tegal Alur Demo Tolak Pembangunan Krematorium

CAPITALNEWS.ID – Lantaran dianggap meresahkan terkait pembangunan krematorium (pembakaran jenazah), ratusan warga Tegal Alur dan Cengkareng Barat lakukan aksi demo, Jumat (6/9/2024).

Ratusan warga yang melakukan aksinya di Pertigaan Jalan Menceng Raya sejak pukul 08.30 hingga pukul 14.30 itu mengakibatkan kemacetan mengular hingga Outer Ringroad.

Warga dengan berbagai macam elemen turun ke jalan menggunakan atribut berteriak tolak pembangunan krematorium

Dalam aksinya, warga juga membentangkan beberapa spanduk yang bertuliskan “Warga menolak adanya tempat pembakaran mayat”.

Kordinator aksi, Temon, selaku Ketua RW 06, Tegal Alur mengatakan bahwa aksi demo ini dilakukan dengan tujuan meminta untuk dibatalkan adanya tempat pembakaran mayat di wilayah Tegal Alur, Menceng, Jakarta Barat, karena dinilainya berdampak buruk terhadap psikolog dan juga lingkungan.

“Kami berharap pemerintah mencabut perijinannya, karena kami warga sekitar tidak pernah menandatangani atau menyetujui berdiri krematorium ini, bahkan sangat tidak bagus untuk lingkungan sekitar dan di khawatirkan bisa menimbulkan bau dan air yang tidak bagus. Seharusnya ini tidak boleh ada di pemukiman warga,” ujarnya.

Bahkan, Ketua RW 06 ini juga mengancam kepada pemilik bangunan jika tidak menghentikan kegiatan ini, pihaknya akan menempuh jalur hukum dan melakukan aksi lebih besar.

“Kami akan berusaha sekuat tenaga agar kegiatan ini dihentikan apa pun alasannya.
Sebelumnya kita sudah berusaha untuk bermediasi, tapi tidak ada titik temu.
Dengan melakukan demo semoga pemerintah setempat bisa mencabut perijinannya,” lanjut Temon.

“Warga menilai tempat pembakaran jenazah tersebut tidak layak, karena berada diwilayah padat penduduk, gimana yah, kadang kita berpikir serem dengan adanya pembakaran jenazah,. Saya takut karena bersebelahan, ujar salah satu warga yang ikut berdemo.

Sebagian warga mengaku khawatir apabila pembangunan ini diteruskan akan menjadi dampak buruk untuk warga sekitar. Warga pun mengancam akan melakukan aksi demo lebih besar apabila tuntutan mereka tidak segera ditanggapi.

Aksi yang berlangsung damai tersebut dikawal ketat oleh para Ketua RT dan RW serta para ulama, dengan dibantu oleh LSM dan ormas.

(Bams)

Exit mobile version