CAPITALNEWS,ID – Usai sukses menertibkan ratusan toko semipermanen dan pedagang kaki lima (PKL) liar beberepa hari lalu, Pemerintah Kabupaten Bogor kini bakal mulai menertibkan vila liar di kawasan wisata Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Penjabat (Pj) Bupati Bogor, Asmawa Tosepu mengatakan, kebijakan yang dilakukannya dalam rangka menegakkan aturan yang sudah berlaku.
“Satu-persatu, pasti (ditertibkan), perintah Pak Gubernur jelas tegakkan aturan, dan selagi saya masih jadi penjabat di Bogor saya akan menegakkan itu, saya akan menjadikan hukum itu sebagai panglima,” kata Asmawa di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (30/6/2024).
Dia juga mengklaim kalau pihaknya sudah memegang data mengenai jumlah bangunan yang dinyatakan melanggar atau pun tidak mengantongi izin. Meski begitu, kata Asmawa, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor akan menertibkan vila-vila liar itu secara bertahap, mengingat jumlah personel yang terbilang tidak banyak.
“Ada, data2 itu ada tapi kan tidak bisa langsung kita tangani secara keseluruhan. Pertama personel kita tidak cukup banyak untuk langsung menyelesaikan semuanya, tapi secara bertahap, saya akan ikuti mekanismenya, aturannya tahapannya akan saya ikuti itu,” ujar Asmawa.
Sebelumnya, Pemkab Bogor dengan tegas menggusur dan memindahkan PKL di kawasan wisata Puncak, meski mendapat penolakan dari sejumlah pedagang.
Asmawa memastikan, perekonomian pedagang kaki lima atau PKL di kawasan wisata akan menjadi lebih baik setelah pindah ke Rest Area Gunung Mas.
Pemerintah Kabupaten Bogor telah menyediakan berbagai fasilitas untuk para pedagang, termasuk menggratiskan biaya retribusi selama enam bulan ke depan.
Pengelola Rest Area Gunung Mas, PT Sayaga Wisata bahkan sedang mengintegrasikan pintu keluar masuk Agro Wisata Gunung Mas dengan rest area, agar para pedagang ramai dikunjungi wisatawan.
“Harapan kita perekonomian menjadi lebih baik, karena alur keluar masuk Gunung Mas itu akan melintasi sini (Rest Area Gunung Mas),” kata Asmawa.
Selain itu, Pemkab Bogor juga menggratiskan biaya parkir bagi kendaraan wisatawan yang keluar masuk Rest Area Gunung Mas.
Asmawa menilai, sistem parkir berbayar yang diterapkan sejak Rest Area Gunung Mas beroperasi pada medio 2023 sebagai salah satu penyebab sepi pengunjung.
(Red-01/*)