CAPITALNEWS.ID – Pemerintah terus berupaya mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 melalui program makan bergizi gratis dan penyediaan rumah layak bagi rakyat. Pernyataan ini disampaikan oleh Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana dan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait dalam Panel III Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Tahun 2024 di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (7/11/2024). Panel III ini mengambil tema “Program Unggulan Pemerintah Pusat”.
Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana dalam presentasinya yang bertajuk “Kebijakan dan Implementasi Program Makan Bergizi Gratis” mengungkapkan, rata-rata anggota rumah tangga dari kalangan penduduk miskin lebih banyak dibandingkan dengan penduduk kelas menengah dan atas. Oleh karena itu, diperlukan intervensi pemerintah untuk memenuhi kebutuhan gizi dan meningkatkan rata-rata lama sekolah.
“Kenapa program makan bergizi ini menyasar ibu hamil, ibu menyusui, anak balita, sampai kemudian anak sekolah, termasuk santri dan sekolah keagamaan lainnya, sampai SMA. Landasan pemikirannya, karena di dalam pertumbuhan anak, ada dua titik kritis yang kita perhatikan,” ujarnya.
Dua titik krusial tersebut adalah seribu hari pertama setelah anak dilahirkan dan periode ketika anak berusia 8 hingga 17 tahun. Program pelaksanaan makan bergizi gratis ini merupakan investasi besar pemerintah Prabowo-Gibran terhadap pengembangan sumber daya manusia (SDM) Indonesia, sebagai program jangka panjang menuju Indonesia Emas 2045.
“Mari kita bersama-sama untuk menyongsong Indonesia Emas 2045 dengan memberikan makan bergizi kepada anak-anak kita, termasuk ibu hamil/menyusui,” tegasnya.
Sementara itu, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait dalam paparannya berjudul “Strategi Kebijakan Berkaitan Perumahan Rakyat” menekankan pentingnya gotong royong dalam membangun rumah bagi rakyat. Hal ini, menurutnya, memiliki peran strategis dalam pembentukan karakter dan upaya membangun manusia Indonesia seutuhnya di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
“Semoga teman-teman dari daerah, prajurit-prajurit juga punya harapan, punya rumah ke depan. Bukan hanya bekerja, pensiun, dikasih rumah dinas, dan sesudah pensiun dikeluarkan dari rumah dinas. Kita harus membuat prajurit-prajurit kita, TNI-TNI kita, Kejaksaan kita, ASN kita, memiliki harapan untuk masa depan yang lebih baik,” ungkapnya.
Dia menambahkan, pencapaian target penyediaan 3 juta rumah di Indonesia dapat dicapai melalui berbagai cara, termasuk penggunaan lahan gratis dan murah dari berbagai pemangku kepentingan, pembiayaan kreatif dan alternatif untuk pembelian rumah, serta kemudahan perizinan dan pajak dari pemerintah daerah.
“Kita bekerja sama, bergotong-royong, di masa kita menjadi bupati, di masa kita menjadi wali kota, di masa kita jadi Dandim, Danrem, Pangdam, di masa kita jadi Pj., di situ kita buat sejarah menurunkan harga rumah buat rakyat Indonesia,” pungkasnya.
(Ramdhani/Puspen Kemendagri)