CAPITALNEWS.ID – Pemilihan Ketua Mahkamah Agung (MA) RI yang berlangsung hari ini, Rabu (16/10/2024) menarik perhatian luas, mengingat posisi strategis Ketua MA dalam penegakan hukum dan keadilan. Sebanyak 46 hakim agung bersiap untuk memilih pengganti Muhammad Syarifuddin yang akan memasuki masa pensiun.
Namun, di tengah proses tersebut, beredar hoax (kabar bohong) yang menyebutkan bahwa Presiden terpilih Prabowo Subianto mendukung Yulius, Ketua Kamar TUN, sebagai calon.
Dalam hoax tersebut, kandidat lain, Sunarto dan Suharto, dianggap memiliki masalah lebih serius, termasuk dugaan korupsi yang kini dalam penyelidikan KPK.
MA telah menanggapi kabar bohong itu dan menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar dan berpotensi merusak integritas pemilihan. Pihak MA mendorong hakim agung untuk tetap objektif dan tidak terpengaruh oleh isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Forum Silaturahmi Media MA mengingatkan pentingnya menjaga keadilan dalam proses pemilihan. Mereka mengimbau para hakim untuk menggunakan hak suara mereka secara bijaksana dan tidak terpengaruh oleh berita hoax yang beredar.
Integritas dan masa depan MA sangat bergantung pada pemimpin yang mampu menjaga citra lembaga ini, serta berkomitmen pada penegakan hukum yang adil di Indonesia. Masyarakat diharapkan untuk terus mengawasi proses ini dan berpartisipasi aktif dalam menjaga keadilan.
(Dom)