Citra Positif KPK Terendah, Alexander Marwata: KPK Fokus Kasus Korupsi dengan Kerugian Negara Besar

CAPITALNEWS.ID – Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Alexander Marwata menanggapi hasil survei Litbang Kompas yang menunjukkan citra positif KPK berada pada urutan terendah dari total delapan lembaga hukum lainnya.

Alex menyebut, pihaknya saat ini lebih fokus menangani kasus dugaan korupsi yang merugikan keuangan negara dengan jumlah besar dibandingkan operasi tangkap tangan (OTT). Hal itu ia duga menjadi salah satu penyebab sehingga citra positif KPK berada di posisi juru kunci.

Menurut Alex, pemberitaan terkait OTT yang dilakukan sangat memengaruhi persepsi publik. Biasanya usai melakukan OTT, citra KPK bakal meroket tajam jika disurvei. Dan belakangan ini KPK jarang melakukan OTT, sehingga lembaga antirasuah ini pun dianggap tidak bekerja dan pamornya pun menjadi turun.

Alex mengemukakan, pihaknya kini kesulitan melakukan OTT, lantaran para pelaku tindak pidana korupsi makin cerdas dan mulai memahami cara kerja KPK dalam menggelar operasi senyap. Penindakan dengan cara OTT tidak bisa lepas dari penyadapan. KPK telah melakukan penyadapan terhadap lebih dari 500-an nomor telepon, namun tidak membuahkan hasil.

Penindakan OTT, tambahnya, layaknya menunggu seseorang dapat jatah di hari apes. “Hanya menunggu orang duduk yang kemudian ngomong secara vulgar di dalam HP-nya itu, entah dengan bahasa isyarat atau apa dia akan terima duit,” kata Alex kepada wartawan, dikutip Selasa (25/6/2024).

Alex menjelaskan, pemberantasan korupsi dengan OTT tidak efektif. Kini, pihaknya fokus terhadap dugaan tindak pidana korupsi dengan nilai kerugian keuangan negara yang besar. Menurutnya, tindak pidana korupsi dengan nilai fantastis biasanya terjadi di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan di lembaga atau instansi pemerintah yang memiliki anggaran besar juga.

“Itu yang kita fokus ke sana,” jelasnya.

Lebih lanjut, Alex mengatakan bahwa dirinya enggan ambil pusing dengan hasil survei Litbang Kompas. Karena, ia meyakini koresponden belum paham betul mengenai tugas dari KPK.

“Belum tentu respondennya ditanya itu tahu apa Tupoksi KPK, belum tentu, jadi ketika lama KPK enggak melakukan OTT, enggak ada berita di TV terkait OTT, nah itulah opini publik menjadi turun,” pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, berdasarkan hasil survei Litbang Kompas pada 27 Mei hingga 2 Juni 2024, KPK menjadi lembaga negara dengan citra positif paling rendah di mata publik.

Dalam jajak pendapat tersebut, lembaga antirasuah hanya mengantongi citra positif sebanyak 56,1%. Di sisi lain, TNI menduduki citra positif teratas dengan perolehan citra positif sebanyak 89,9%, kemudian disusul Polri dengan citra positif 73,1%.

(Red-01/*)

Exit mobile version