Antisipasi Potensi Kerawanan Pilkada, Mendagri Serukan Kolaborasi dan Tindakan Proaktif

CAPITALNEWS.ID – Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian menyampaikan, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak Tahun 2024 akan menjadi pengalaman pertama bagi masyarakat dalam memilih pemimpin daerah secara serentak pada hari yang sama di seluruh wilayah Indonesia. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya persiapan yang lebih matang serta kerja sama dari berbagai pihak.

“Seluruh Indonesia, semua melaksanakan Pilkada. 38 provinsi. Nah, untuk itu, karena ini pengalaman pertama, maka kita harus betul-betul ekstra hati-hati dalam penanganannya,” ujar Mendagri saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Penyelenggaraan Layanan Ketenteraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat (Trantibumlinmas) di Hotel Movenpick, Jakarta Pusat, Rabu (13/11/2024).

Mendagri menekankan pentingnya memperhatikan setiap aspek dalam pelaksanaan Pilkada dan tidak menganggapnya sebagai rutinitas biasa. Dengan cakupan yang begitu luas, Pilkada serentak memerlukan koordinasi yang intensif dari semua elemen pemerintahan, aparat keamanan, hingga intelijen untuk mengidentifikasi potensi kerawanan sejak dini.

Mendagri menjelaskan, tindakan antisipatif yang proaktif sangat dibutuhkan untuk mencegah konflik, mengingat situasi setiap daerah berbeda-beda. Ia pun mengingatkan pentingnya memperkuat koordinasi intelijen antar-lembaga seperti Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), Badan Intelijen Negara (BIN), dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) agar pemetaan potensi kerawanan dapat dilakukan dengan lebih akurat.

“Sekali lagi, selain akurasi intelijen, [juga perlu] melakukan langkah-langkah proaktif,” ujar Mendagri.

Selain itu, Mendagri menekankan pentingnya belajar dari pelaksanaan Pilkada 2020 yang sukses diselenggarakan meskipun di tengah pandemi Covid-19. Menurutnya, perencanaan yang matang dan penerapan protokol kesehatan yang ketat menjadi faktor utama keberhasilan Pilkada tersebut.

“Pelajaran penting, artinya sesuatu yang baru, kalau kita betul-betul cermati, dan tidak menganggapnya biasa-biasa saja, ini sebetulnya bisa diatasi,” tandasnya.

(Ramdhani/Puspen Kemendagri)

Exit mobile version